TEBCTEW

TEBCTEW! Kata itu diulang-ulangnya sebanyak 3 kali.
Tak ada keraguan sedikitpun ia mengucapkannya.
Tersenyum ia menandakan persahabatan yang tulus.
Hilanglah rasa was-was karena sebuah perbedaan.
Perbedaan yang kerap menjadi biang keladi keangkaramurkaan.
Akibat keegoisan dan segala pembenaran diri.
Tak terkecuali karena kebanggaan yang berubah menjadi sebuah keangkuhan.

Hari itu terasa damai, meskipun menyisakan beberapa pertanyaan.
Apa itu TEBCTEW? Mengapa ia mengatakan hal itu? Adakah makna tersembunyi didalamnya?
Sepertinya sang kawan tidak sedang memberikan alegori sebagaimana biasanya.
Ia mungkin sedang berpesan untuk sesuatu yang akan terjadi.
Tapi apa yang akan terjadi? Kapan sesuatu itu akan terjadi?
Menyisakan pertanyaan yang berlanjut tanpa pernah bertemu dengan jawabannya.
Ya apa itu TEBCTEW?

7 warsa akan menjelang, memberikan warna baru dalam kehidupan.
Kehidupan damai yang tak lagi menjadi bayang-bayang.
5 babak akan terlewati, dalam 2 ayunan langkah yang memberi harapan.
Jiwa baru menyongsong riang.
Menuju kehidupan yang sejatinya tak terabaikan.
Memenuhi seluruh ruang batin yang tak lagi menjadi hampa.
Meskipun semua ini hanyalah sebuah tafsir dari sebuah kata TEBCTEW.